Selasa, 12 Oktober 2010

Suara sendu perempuan manis

Suara sendu perempuan manis, bernada datar hanya sayup mengucapkan “aaaaaaaaaaaaaaaaa”. Aku tak tahu asal suara itu, tetapi setelah mendengar suara yang tak mengganggu itu aku menarik simpul senyuman kecil. Aku merasakan hangatnya membekap dalam dada, seperti melindungi aku dan menyapa rindu. Tak lama suara itu kembali terdengar dan menaikkan nadanya, kemudian menjauh pergi. Sedih membara relung hati, melebur seperti kapas terbakar dan tak tersisa. Aku teringat perempuan manis, teman baik masa laluku. Tak tergapai dalam kehidupan bersama, dia sudah meninggal sepuluh tahun lalu. Teringat dalam langkah kita bermain bersama, teringat mengarang puisi bersama di hamparan pasir pantai, teringat disaat aku memilihkan boneka yang diberi nama asa. Teringat suatu malam menceritakan angan dan aku memilihkan nama saetel singakatan dari saetur stelpu yang artinya adalah perempuan manis sebagai nama bintang untuk dia, teringat saat aku mengendus rambutnya yang halus dan teringat aku mencium saat bibirnya berlumuran cokelat. Tapi aku ingin keluar dalam ingat yang kelam ini, hal yang aku benci adalah disaat dia berkata pada aku “aku kanker, aku akan mati”. Aku menangis, tercabik hancur merapuhkan hidup dan anganku waktu itu. Perpasung dalam harapan, aku akan berlari sendiri tanpa dia, aku akan menangis sendiri, aku akan tertawa sendiri, berulang aku hanyut dalam keterpurukan dan kemarahan diri. Pada pagi itu, dia datang tanpa rambutnya yang lurus dan panjang, datang perempuan botak tanpa rambut, aku tak tega melihatnya, aku berpaling dan memejamkan rapat mata yang dibasahi air mata, dia cantik sekali menuju kematiannya, kepolosan kata terucap dari mulutnya “aku tak kemana, jasadku akan menghilang, tetapi jiwaku akan menemani” aku membalas dengan kata “goodbye perempuan manis, malaikat itu adalah kamu”, dia pergi dan menjatuhkan boneka (asa), menatap pijakan dia yang menjauh akupun pergi berjalan membelakangi.

-to be continue-

Jumat, 20 Agustus 2010

malam kelabu

pukul 8 aku sampai dikontrakan dari tempat KKN
jam 9 sampai jam 3 aku bergelut dengan komputer
jam 3 mati listrik
jam 3.15 aku makan sahur
jam 3.30 aku tidur
jam 14.00 aku tersadar kameraku hilang

sangat kehilangan sekali

Selasa, 25 Mei 2010

perjuangan potograper anak desa

Jenius, tinggi, rambut kriting, kulit putih dan otomatis ganteng adalah sesosok manusia bernama osta ditemani oleh seorang yang aneh tak jelas dan tak kalah superjenuis, bertubuh kurus tinggi seperti tiang listrik, dia adalah mambo. Kita berdua adalah teman yang sebenarnya banyak perbedaan, mulai dari agama, walaupun sama-sama islam tapi mambo sering solat sedangkan osta jarang solat tetapi sering berdoa. perbedaan yang lain mambo bisa menggambar tetapi osta bisanya ngangkat barbel, dari musik osta senang musik jazz sedangkan mambo senang musik yang gak terdengar teriakan-teriakan yang gak jelas.hoho. Tetapi semua perbedaan itu sirna jika kita sudah berfikir memikirkan sebuah konsep photo dan siap untuk eksekusi mengambil gambar. photography menyatukan kita, tak ada kata lain kita bersama-sama untuk membuat sebuah mimpi untuk berkarya dalam sebuah photo yang bermakna. Walaupun kita dari anak desa osta dari temaggung dan mambo dari jogja tetapi pojok, kita tak ada rasa takut dan minder dengan anak photo yang berkelas kota ato nasionalpun. Kita juga tak kalah dalam berkonsep dan berkarya dalam photo. ini hanya sebuah pengantar akan sebuah perjuangan ilusi yang akan kita jadikan sebuah realita hidup kita. Tak ada kesuksesan jika kita hanya berdiam diri, tak ada suatu kepastian jika kita bejalan dalam kebingungan. hanya "Berfikir Sejenak Kemudian Lakukanlah"

model


art composition











human interest







prewedd story


sementara ini dulu ya gambarnya dan penjelasan menyusul.ohya jika ada yang berminat mengajak hunting hubungin saya ya dan jika ada yang berminat untuk diphoto hubungin saya juga.hehe.terimakasih semua ^_^